Rabu, 03 April 2019




MALANGTIMES - Kasus kematian bayi pernah menjadi masalah besar yang membebani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Pada tahun 2016 silam, angka kematian bayi mencapai angka 126. Namun, berkat berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan, tahun 2018 angka kematian bayi merosot menjadi 66.
Begitu juga dengan angka kematian ibu. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, angka kematian ibu mengalami penurunan dari 14 pada tahun 2017 menjadi 8 di tahun ini.
"Tahun 2017 kami di angka 14 dan sampai dengan hari ini ada 8. Di mana untuk penurunan itu antara lain juga karena kerja sama lintas sektor lintas profesi," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang Meifta Eti Winindar, S.ST, MM saat ditemui di Same Hotel dalam acara Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan Keluarga dan Gizi tadi (6/12).
Meski terus mengalami penurunan, Dinkes tidak serta merta berpuas diri. Usaha penurunan angka kematian ibu dan bayi ini akan terus dilakukan. Meifta sendiri menyatakan bahwa ia berharap angka ini terus mengalami penurunan. Untuk itu, kerja sama lintas sektor lintas profesi akan semakin dieratkan. Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan meningkatkan pelayanan kesehatan. "Kami berharap itu nanti akan terus turun. Yang artinya peningkatan pelayanan itu semakin lebih baik," tandasnya.
Dalam bekerja sama dengan lintas sektor lintas profesi, Dinkes membangun sinergi dengan bidan praktik mandiri Kota Malang, rumah sakit yang selama ini bekerja sama dengan Dinkes dalam Jampersal, PMI, PSC (Public Safety Center), Barenlitbang (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan), BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana), mahasiswa dari perguruan tinggi kesehatan, hingga PKK Kota Malang.
"Dan saya selalu menekankan kepada teman-teman yang ada di puskesmas maupun semua yang hadir bahwa cakupan ini adalah hasil dari kerja sama semuanya dan kita tidak boleh puas dengan hasil ini. Yang penting adalah peningkatan kualitas pelayanan," tandas Meifta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar