Rabu, 24 April 2019

game pubg




Untung Rugi Anak Main Game PUBG yang Perlu Orang Tua Ketahui










Jakarta - Beberapa saat lalu, heboh diberitakan mengenai rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengkaji halal - haram game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG). Dilansir detikcom, MUI Jabar mempertimbangkan mengeluarkan fatwa haram mengenai game PUBG. Terkait hal itu, MUI pusat pun menyatakan akan membuat kajian terhadap PUBG. 


"Fatwa adalah jawaban hukum Islam dalam upaya memberikan solusi atas permasalahan yang muncul di masyarakat, pertimbangannya komprehensif. MUI akan lakukan kajian. Di samping konten, juga dampak yang ditimbulkan," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh. 



Meski masih dalam kajian, sebagian masyarakat menentangnya bahkan membuat petisi untuk menolak fatwa haram dan pemblokiran PUBG di Indonesia. Nah, sebagai orang tua, mungkin Ayah juga ikut bermain, perlu mengetahui plus dan minus anak bermain game PUBG. Berikut dikutip dari berbagai sumber, keuntungan dan kerugiannya.





Keuntungan


Banyak ilmuwan dan psikolog menemukan bahwa video game sebenarnya dapat memiliki banyak manfaat. Manfaat utamanya adalah membuat orang pintar. Menurut psikolog dari University of Winconsin, C. Shawn Green, video game dapat mengubah otak. Bermain game mengubah struktur fisiologis otak dengan cara yang sama seperti belajar membaca, menggunakan peta, atau bermain piano.



"Sama seperti olahraga dapat membangun oto, merupakan kombinasi konsentrasi yang efektif dan gelombang neurotransmitter yang bermanfaat seperti dopamin sirkuit saraf yang dapat membangun otak," kata Green, dikutip dari Homeopathy Recovery.



Dalam video game seperti PUBG, karakter dapat berjalan dan menembak pada saat yang sama. Game ini membutuhkan seperti pemain dunia nyata untuk melacak posisi karakter. Pemain bisa mengarahkan karakter untuk pergi ke mana, kecepatannya, dan sasaran tembak.



Semua faktor ini perlu diperhitungkan. Pemain harus mengoordinasikan interpretasi dan reaksi otak dengan gerakan di tangan dan ujung jarinya. Metode ini membutuhkan banyak koordinasi mata-tangan dan kemampuan visual-spasial untuk berhasil.



Bermain PUBG juga membawa keuntungan lainnya yakni membuat anak tidak anti sosial. Seorang anak yang takut mengungkap perasaannya di depan banyak orang bisa berbicara dengan pemain lain saat bermain di PUBG. Ketika anak bermain dengan teman-temannya, anak berbicara dan tetap berhubungan dengan teman-temannya.





Kerugian


Sebagian besar efek buruk video game adalah kekerasan yang ada di dalam konten. Itulah yang dikatakan orang-orang tentang PUBG juga. Anak-anak yang bermain video game secara adiktif lebih cenderung mengalami peningkatan pemikiran, emosi, dan perilaku yang agresif, dan jarang membantu orang lain.



Orang-orang dapat kecanduan video game. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 menyatakan, kecanduan game sebagai gangguan kesehatan mental. Kecanduan video game meningkatkan tingkat depresi dan kecemasan anak-anak bahkan orang dewasa.



Orang yang kecanduan juga menunjukkan fobia sosial. Terlalu banyak bermain video game membuat anak tetap sibuk dengan permainan saja. Anak mungkin terisolasi secara sosial. Anak bisa kurang tidur.



Selain itu, anak mungkin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk kegiatan lain seperti membaca, olahraga, berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman dan terkadang juga tidak berkonsentrasi di sekolah.



Belakangan ini juga banyak berita miring tentang PUBG seperti laporan dari Jiangsu News. Remaja China tewas akibat melompat dari flat lantai empat karena ingin membuktikan apakah dia selamat seperti karakter di PUBG atau enggak. Tentunya, hal ini harus menjadi perhatian orang tua supaya anak enggak adiktif dengan video game seperti PUBG.





Rabu, 03 April 2019




Pesona Pantai Banyu Anjlok Malang yang Belum Terjamah








 Bagi sebagian traveller mungkin belum mengenal pantai malang yang tersembunyi ini, dimana objek wisata pantai tersebut juga telah diberkati sebuah air terjun yang sangat indah serta langsung menghadap ke muka samudra luas. 
Namanya adalah Pantai Banyu Anjlok, yang secara administratif, Pantai Banyu Anjlok Malang ini berlokasi di Desa Purwodadi, Tirtoyudo, Malang dimana di objek wisata ini terdapat sebuah pantai dengan air terjun yang memiliki air yang sangat jernih dan indahnya panorama yang menakjubkan.
orang-orang menyebutnya demikian. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai air jatuh. Karena memang disini terdapat air terjun yang berada di bibir pantai. Tempatnya pun jauh dari pemukiman warga sehingga tetap terjaga keasliannya dari tangan-tangan jahil manusia.

Keistimewaan Pantai Banyu Anjlok Malang



Salah satu seorang yang membuat Pantai Banyu Anjlok ini menjadi istimewa adalah pada Pantai Banyu Anjlok terdapat sebuah air terjun yang menghadap langsung ke lautan lepas.

Jadi, jika teman-teman yang hobi traveling bisa langsung menikmati dua wisata sekaligus pada saat berkunjung ke Pantai Banyu Anjlok Malang, yaitu objek wisata air terjun dan objek wisata pantai.









MALANGTIMES - Kasus kematian bayi pernah menjadi masalah besar yang membebani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Pada tahun 2016 silam, angka kematian bayi mencapai angka 126. Namun, berkat berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan, tahun 2018 angka kematian bayi merosot menjadi 66.
Begitu juga dengan angka kematian ibu. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, angka kematian ibu mengalami penurunan dari 14 pada tahun 2017 menjadi 8 di tahun ini.
"Tahun 2017 kami di angka 14 dan sampai dengan hari ini ada 8. Di mana untuk penurunan itu antara lain juga karena kerja sama lintas sektor lintas profesi," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang Meifta Eti Winindar, S.ST, MM saat ditemui di Same Hotel dalam acara Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan Keluarga dan Gizi tadi (6/12).
Meski terus mengalami penurunan, Dinkes tidak serta merta berpuas diri. Usaha penurunan angka kematian ibu dan bayi ini akan terus dilakukan. Meifta sendiri menyatakan bahwa ia berharap angka ini terus mengalami penurunan. Untuk itu, kerja sama lintas sektor lintas profesi akan semakin dieratkan. Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan meningkatkan pelayanan kesehatan. "Kami berharap itu nanti akan terus turun. Yang artinya peningkatan pelayanan itu semakin lebih baik," tandasnya.
Dalam bekerja sama dengan lintas sektor lintas profesi, Dinkes membangun sinergi dengan bidan praktik mandiri Kota Malang, rumah sakit yang selama ini bekerja sama dengan Dinkes dalam Jampersal, PMI, PSC (Public Safety Center), Barenlitbang (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan), BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana), mahasiswa dari perguruan tinggi kesehatan, hingga PKK Kota Malang.
"Dan saya selalu menekankan kepada teman-teman yang ada di puskesmas maupun semua yang hadir bahwa cakupan ini adalah hasil dari kerja sama semuanya dan kita tidak boleh puas dengan hasil ini. Yang penting adalah peningkatan kualitas pelayanan," tandas Meifta.

Malang Sebagai kota pendidikan





Merdeka.com, Malang - Kota pendidikan adalah salah satu julukan yang melekat pada kota Malang. Julukan ini muncul lantaran banyaknya jumlah kampus dan sekolah yang ada di Malang raya. Terdapat setidaknya lebih dari 80 Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Malang Raya.

Jumlah perguruan tinggi yang sebanyak itu lah sehingga akhirnya banyak mahasiswa dari luar kota memenuhi kota Malang untuk menuntut ilmu. Namun ternyata julukan kota Pendidikan itu telah muncul jauh lebih lama sebelum terbentuknya kampus-kampus yang ada sekarang.

Pada masa Hindia Belanda, Malang sudah memiliki puluhan sekolah yang tersebar di segala penjuru. Jumlah itu termasuk sangat banyak untuk kota dengan luas dan jumlah penduduk seperti Malang. Pertumbuhan jumlah sekolah yang sangat pesat ini, terjadi pada kisaran tahun 1914-1939.

Dukut Imam widodo, dalam bukunya yang berjudul Malang Tempo Doeloe menyebut bahwa pada tahun 1914, di Malang baru ada delapan sekolah saja. Delapan sekolah tersebut terdiri dari 1 MULO (sekolah lanjutan atau setingkat SMP), 3 ELS (Sekolah dsar dengan sistem Eropa), 1 HCS (Sekolah dasar khusus etnis tionghoa), dan 3 Inlands Scholen der 2e Klasse (Sekolah dsar pribumi atau biasa disebut sekolah ongko loro).

Namun jumlah itu meningkat sangat pesat pada sekitar tahun 1930-an. Pada saat itu jumlah sekolah yang sebelumnya hanya delapan, meningkat pesat menjadi puluhan jumlahnya. Meningkatnya perekonomian dan bertambahnya penduduk kota Malang secara pesat menjadi alasan semakin banyak munculnya sekolah.

Sebagian sekolah yang ada di masa lalu tersebut, hingga kini bangunannya masih ada dan tetap digunakan sebagai sekolah. Beberapa yang masih ada adalah HBS dan AMS di jalan Tugu yang kini jadi SMA Negeri 1,3, dan 4 Malang, serta beberapa kompleks sekolah lain seperti Santo Yusuf, Cor Jesu, dan Frateran yang bangunannya telah berdiri sejak zaman Hindia Belanda.

Karena statusnya yang memang sebagai kota pendidikan sejak masa lalu, tentu saja sudah banyak pelajar dari kota lain yang bersekolah di Malang. Rata-rata mereka berasal dari wilayah sekitar Jawa Timur dan tinggal di asrama yang dikelola sekolah atau kos di daerah sekitar sekolah.

Ketika zaman kemerdekaan tiba dan akhirnya mulai ada universitas yang berdiri di Malang, jumlah siswa yang masuk ke kota ini semakin banyak. Hal itu terus berlangsung hingga sekarang dan akhirnya pendidikan menjadi salah satu pendorong berkembangnya kota Malang ini.



Sumber : https://malang.merdeka.com/kabar-malang/malang-sebagai-kota-pendidikan-sejak-masa-hindia-belanda-160502n.html